Pertemuan ke-3
Mengelola
Sekolah dengan Kekhasan Masing-Masing dan Inovasi
Teman-teman, kembali lagi di sesi 3 dengan program MENULIS
BERSAMA OMJAY i di sesi 3
Narasumbernya adalah bapak Dudung
Nurullah Koswara,. Pak dudung
ini menyingkat Namanya di WA menjdi DNK . seminar ini dimuli dengan kiat
sederhana agar menadi penulis yang bauk
yang diberikan oleh pak DNK, yaitu , “Cukup diawali dengan tulisan yang buruk...yang
apa adanya. Menulis bagai belajar naik sepeda, makin lama akan makin
lancar...Tulis aja apa pun...asal tidak hoaxs, buli dan SARA”
Banyak penulis pemula mengalami kesulitan
untuk mengawali kalimat. Ternyata pak narsum juga sering mengalami hal
tersebut, Nah, solusinya adalah mengawali tulisan dengan pepatah orang,
pendapat orang atau gosip terhangat. Kalimat-kalimat yang kemudian muncul
disambung sambungkan saja. Meskipun kalimat
tidak runtut, tetaplah ditulis saja dulu, kemudian dibaca lagi, dan direvisi
lagi. Jika pada saat menulis, muncul ide baru, maka kita boleh menambah atau mengurangi
atau justru mengganti kata-kata atau ide yang sudah terlanjur kita tulis.
Untuk menjadi penulis yang baik
tentu membutuhkan latihan yang banyak, salah satunya adalah dengan memiliki target, yaitu bahwa setiap hari harus ada tulisan yang dibuat. Tips
yang diberikan narasumber adalah menulis sebelum atau setelah subuh, saat berada di kereta api, di pesawat, atau saat
momen menunggu😅
Pak DNK ini memiliki blog juga tetapi bliau lebih aktif di FB karena sudah jadi buku harian dan ikatan
emosional dan dah setia padanya...”Saya
tipe setia..!” hehehe
Ada tulisan beliau yang dipaparkan
di WA,
Judul postingan ini cukup nyundul. Tips agar tulisan
dibaca oleh banyak orang, yaitu memberi
judul yang menarik, terbalik, jka perlu, bombastis, penuh modus unik dan
nyundul. Misalnya, “ Ruang Penitipan Suami”, padahal isis tulisan tersebut
berisi cerita tentang café dan tempat merokok para suami
Untuk para penulis pemula, disarankan untuk menuis 2
paragraf saja lebih dahulu, begitu keinginan menulis muncul.
Wakytu ternyata sudah berjalan hamper dua ja, maka pak
Dudung alias Pak DNK, mencoba menyimpulkan materi bliau.
“Simpulan, menulis itu bukan masalah kemampuan melainkan kemauan.Siapa yang paling mau dan
terus mengayuh tulisan, ibarat naik sepeda, jatuh bangun akan menjadi masa
lalu. Akhirnya kita menjadi ahli dan tak jatuh lagi. Kalau sudah ahli, ide akan
datang sendiri. Saat shalat, saat di toilet, saat di kamar bersama istri atau
saat terjaga malam. Menulis itu kifarat dan tasyakur literatif kita kepada
Tuhan. Punya pikiran, rasa dan tangan, mereka perlu rekreasi. Menulis adalah
rekreasi bagi pikiran, rasa dan tangan. Mereka perlu diajak kulineran ide.”
Ada kata kata terakhir beliau sebelum sesi ditutup, “ Penulis
jadi akan mengutamakan menulis dibanding malam jumatan. Penulis jejadian akan
mengutamakan malam jumatan” hehehe
Pak Moderator, alias Omjay menutup dengan ucapan
khasnya, “Super sekali. Mari kita
berikan tepuk tangan yg meriah buat pak Dudung Nurullah Koswara”
No comments:
Post a Comment