Wednesday 19 February 2020

Pertemuan ke-12 Menulis , Mendesain Covernya, Cari Penerbit Kemudian Menjualnya Sendiri




Menulis, Mendesain Covernya, Cari Penerbit Kemudian Menjualnya Sendiri 
Pertemuan ke-12


Asslmkum teman2 semua, kali ini saya akan mencoba berbagi ilmu dari obrolan berkualitas saya dengan  Pak Alpiyanto.  Dulu beliau seoang guru dan sekarang profesinya sebagai Trainer. Ketika bliau menjadi guru, beliau menuangkan engalamannya tersebut dalam buku pertamanya yag berjudul ‘ Mendidik dengan hati’.
Awal kisah beliau memulai menulis, sangatlah unik, “ Awalnya hanya catatan kecil di buku catatan.Akhirnya terinspirasi untuk menulis, dan ikut pelatihan menulis selama 2 hari.Terinspirasi dengan trainer nya, ketika tulisan saya dibacanya dan mengatakan, kalau jadi buku tulisan ini, maka akan best seller.Padahal saya baru menulis sekitar 5 baris.Sejak itulah saya senang menulis.”
Pak Alpiyanto, punya rahasia menulis, “ Yaitu, kalau menulis, ya menulis, tidak boleh dibaca, dibaca ketika keesokan harinya.Karena kalau dibaca, maka tidak akan pernah jadi. “
Pernah suatu ketika, pak Alpiyanto ditolak penerbit 2x, dan akhirnya didiamkan. Allah puny acara lain, suatu ketika bapak ini diundang ke Muara Enim utk menjadi pembicara dari 800 audience, dan para audience ini menanyakan apakah  bliau sudh punya  uku atau belum. Karena pertanyaan tersebut, bliau coba perbaiki tulisnnya . pada saat beliau perbaiki tulisan tersebut, beliau sudah diundang lagi untuk menjadi pembcara dari 1200 peserta dan buku belum slesai dicetak,. Alhamdulillah, akhirnya 300 buku terjual di hari berikutnya dan modal kembali.

Pak Alpiyanto menyimpulkan bahwa untuk menulis buku ini beliau lebih memilih pada buku yang bersifat HOW TO, karena lebih mudah dan sangat dibutuhkan orang.Ternyata benar, saya sering diundang untuk pelatihan skala besar dan langsung satu paket dengan buku. Disinilah penjualan nya cepat.

Pak Alpiyanto menulis sendiri, mendesain covernya, (kemudian diperbaiki oleh desainer), cari penerbit untuk hanya mencetak, kemudian menjualnya sendiri dalam pelatihan atau seminar, “Saya tidak tertarik lagi mengajukan ke penerbit, dan uang nya cukup terasa. Jauh perbedaannya.Tekad yang kuat dan keberanian adalah kunci utama bagi saya.”
Ide beliau menulis dengan mengangkat dari pengalaman pribadi sebagai guru, mendengarkan keluhan teman-teman, dan tulisan kertas ke pada peserta pelatihan tentang apa harapan mereka mengikuti pelatihan ini, dan apa masalahnya. Semua ide tersebut dikumpulkan. Dari situlah beliau membuat daftar isi dan menuliskannya. Kemudian disesuaikan dengan konteks kekinian sehingga menjadi aktual.
Karena buku lebih pada HOW TO, masalah aktual dan solusi, ketika para audience menerapkan langkah-langkah nya dan berhasil, mereka cerita kepada teman-teman nya.
Akhirnya bliau diundang lagi. Misalnya, ketika bliau dicari oleh orang Malaysia yang ingin ketemu melalui seseorang, yang katanya ingin belajar bagaimana cara mendidik dengan hati. Akhirnya disepakati bertemu  dan preentasi di Cikarang, dan ALHAMDULILLAH dan  tertarik, dan langsung dijadwalkan untuk memberi pelatihan di Malaysia salama 4 hari.
Di sekolah Islam internasional al-Ahyar Johor Malaysia. Akhirnya saya juga diminta sebagai think tank di sekolah tersebut, dan minta dijadwalkan secara berkala.
Sebenarnya, beliau itu Pendiam, Kurang gaul, Pemalu, Kurang PD, Lebih suka sendiri dan Gagap. Tetapi karena sering berbagi, sehingga, yang 6 hal diatas berangsur-angsur hilang.


Di bawah ini buku buku beliau :semua buku dan pelatihan lebih pendekatan hati.

 Dan hampir setiap buku saya ada pelatihan nya:

·      Kalau pendidikan:
Rahasia Mudah Mendidik Dengan Hati

·      Kalau Parenting
Menjadi orang tua yang dirindukan anak-anak dan keluarga.

·      Kalau Kesehatan
Terapi dengan hati

·      Kalau untuk Perusahaan
Rahasia Indahnya Bekerja Dengan Hati

·      Kalau untuk Marketing
Rahasia Indahnya Menjual dan Mencari rezeki dengan hati.

Dan lain-lain.

Sekarang beliau menulis dan memberi perhatian Rahasia Samudera Hati

Karena menulis buku non fiksi menggunakan banyak referensi, maka tips, agar terbebas dari plagiasi adalah baca berulangkali, dan ambil substansi nya, kemudian tuliskan dalam bahasa sendiri.
Kesimpulan:
1. Menulislah dari apa yang dialami, maka tulisan akan mengalir dengan sendirinya.

2. Jadikan buku itu dibuatkan pelatihan agar pemasaran nya lebih mudah.

3. Perbanyak testimoni dengan mempraktekkan, karena itu adalah magnet yang akan menjadi nilai jual.



No comments:

Post a Comment

Pertemuan ke-12 Menulis , Mendesain Covernya, Cari Penerbit Kemudian Menjualnya Sendiri

Menulis, Mendesain Covernya, Cari Penerbit Kemudian Menjualnya Sendiri  Pertemuan ke-12 Asslmkum teman2 semua, kali i...